Saya hanya mau mufakat dengan para blogger di Indonesia ataupun di
Mandailing tentang satu masalah yang tidak saya mengerti. Yaitu dana
yang dibagikan pada wong cilik untuk biaya pendidikan. Kebetulan ada
saudara sepupu saya yang termasuk wong cilik . Yang mana pendapannya
mungkin hanya sekitar 2 Dollar perhari. Jadi pada saat saya bertemu
dia, ada salah satu keluhannya yang tidak bisa saya jawab. Dia
bercerita bahwa dia sudah menanda tangani uang bantuan dana sekolah
untuk anaknya pada tahun 2008 dan 2009, tapi katanya sampai hari ini
belum ada yang cair. Padahal untuk tahun 2007, katanya sudah ia terima
dan sudah ia pergunakan untuk keperluan anaknya. Jadi karena tidak
datangnya uang bantuan itu sampai hari ini, itu yang menyebabkannya
bertanya pada saya kemana harus mengadukan masalah ini. Dana bantuan
yang ia tanda tangani untuk tahun 2008 dan 2009 belum mencair juga
hingga saya menuliskan halaman ini. Dia bertanya pada saya kemana
masalah ini dilaporkan. Tentu saja saya tak tahu karena soal dana
bantuan anak sekolah maupun BLT, bukanlah bidang saya. Sebab itu saya
menuliskan permasalahan ini di layar internet. Semoga teman teman
sesama blogger bisa memberi saran atau petunjuk agar saudara saya yang
mengadukan masalah ini pada saya, bisa mendapatkan haknya. Kasihan
memang bila si miskin seperti dia tidak mendapatkan apa yang
seharusnya ia dapatkan. Dia bernama Darhanuddin Tanjung. Berdomisili
di desa Tobing Tinggi Panyabungan Timur Mandailing Natal dan dalam
kesehariannya, ia hanya bekerja sebagai pemulung barang barang bekas
atau biasa disebut di daerah saya sebagai tukang botot atau tukang
manjal. Kalau ada yang merasa bisa menolong memberi saran, dia benar
benar sangat membutuhkan agar anaknya bisa mengenyam pendidikan dengan
sebaik baikknya. Terima kasih atas layanan internet ini maupun dinas
terkait yang akan bersedia membantu. Juga terima kasih sebelumnya pada
siapa saja yang akan membantu saudara kita ini. Saya sebagai penulis
hanya sebagai perantara untuk pemerataan kesejahteraan pendidikan bagi
keluarga bapak Tanjung yang termasuk kaum lemah ini. Sekian dan terima
kasih.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you
Minggu, Mei 31, 2009
Minggu, Mei 24, 2009
DANGAU BERCINTA DI PANTAI PANDAN
Selepas acara pertemuan di Hotel Bumi Asih telah usai. Kami masih
menyempatkan diri untuk istirahat di indahnya suasana siang di Pantai
Pandan. Di indahnya suasana siang di bibir pantai, tak lupa kami
membeli es Conello di tempat ini. Sambil menikmati es yang begitu
nikmat, kamì asyik saja memperhatikan anak anak yang sedang bermain
berenang laut pandan di tempat wisata ini. Sekitar satu jam lamanya
kami mengobrol di pantai Pandan, kamipun segera beranjak untuk pergi
ke pusat Kota Sibolga, buat jalan jalan sore.
Kami berangkat meninggalkan
Pantai Pandan ini dengan menelusuri pantai. Begitu lokasi pekarangan
Hotel Bumi Asih sudah berlalu, kamipun sampai ke lokasi wisata yang
dikelola masyarakat umum setempat.
Ketika mataku terperogok melihat ada banyak gubuk kecil di pinggir
pantaip Saya benar benar terkejut. Saya tersentak melihat banyak gubuk
kecil yang nampaknya disediakan untuk kapasitas dua orang. Gubuknya
diberi dinding separoh. Dengan tujuan bila ada sepasang muda mudi yang
berpacaran di dalamnya, akan aman jadinya. berbuat cinta. Ya ampun,
kenapa Kota Sibolga sudah jadi begini bebas? Saya bahkan sempat
melihat hampir tiap gubuk berisi sepasang anak muda yang berpacaran.
Yang nampak hanya kakinya saja. Itupun karena kaki mereka tepat berada
di depan pintu. Badan mereka tak nampak karena setengah dinding yang
menghalang. Mereka nampak bisa memadu kasih di dalamnya dengan bebas.
Tak ada yang memperhatikan betapa mesumnya tempat itu ketika kami ada.
Tapi tempat itu memang sudah sengaja disediakan.
Entah adegan apa yang mereka lakukan di dalamnya, sungguh tidak ada
lagi yang tahu. Saya benar benar kasihan melihat masalah turunnya
dekadensi moral telah terjadi di pantai ini.
Selepas dari tempat ini, kami pergi lagi melihat banyak souvenir yang
diperjual belikan di pantai itu. Kami terus melanjutkan perjalanan ke
pusat kota. Main main lagi ke pelabuhan ferry tujuan Nias. Banyak
keindahan yang tak sempat kutuliskan di halaman ini. Banyak kenikmatan
jiwa. Tapi waktu terlampau sempit untuk menuliskan semuanya. semoga di
lain waktu, saya akan punya kesempatan menceritakannya dengan detail
untuk dipaparkan di depan pembaca.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Terima kasih
menyempatkan diri untuk istirahat di indahnya suasana siang di Pantai
Pandan. Di indahnya suasana siang di bibir pantai, tak lupa kami
membeli es Conello di tempat ini. Sambil menikmati es yang begitu
nikmat, kamì asyik saja memperhatikan anak anak yang sedang bermain
berenang laut pandan di tempat wisata ini. Sekitar satu jam lamanya
kami mengobrol di pantai Pandan, kamipun segera beranjak untuk pergi
ke pusat Kota Sibolga, buat jalan jalan sore.
Kami berangkat meninggalkan
Pantai Pandan ini dengan menelusuri pantai. Begitu lokasi pekarangan
Hotel Bumi Asih sudah berlalu, kamipun sampai ke lokasi wisata yang
dikelola masyarakat umum setempat.
Ketika mataku terperogok melihat ada banyak gubuk kecil di pinggir
pantaip Saya benar benar terkejut. Saya tersentak melihat banyak gubuk
kecil yang nampaknya disediakan untuk kapasitas dua orang. Gubuknya
diberi dinding separoh. Dengan tujuan bila ada sepasang muda mudi yang
berpacaran di dalamnya, akan aman jadinya. berbuat cinta. Ya ampun,
kenapa Kota Sibolga sudah jadi begini bebas? Saya bahkan sempat
melihat hampir tiap gubuk berisi sepasang anak muda yang berpacaran.
Yang nampak hanya kakinya saja. Itupun karena kaki mereka tepat berada
di depan pintu. Badan mereka tak nampak karena setengah dinding yang
menghalang. Mereka nampak bisa memadu kasih di dalamnya dengan bebas.
Tak ada yang memperhatikan betapa mesumnya tempat itu ketika kami ada.
Tapi tempat itu memang sudah sengaja disediakan.
Entah adegan apa yang mereka lakukan di dalamnya, sungguh tidak ada
lagi yang tahu. Saya benar benar kasihan melihat masalah turunnya
dekadensi moral telah terjadi di pantai ini.
Selepas dari tempat ini, kami pergi lagi melihat banyak souvenir yang
diperjual belikan di pantai itu. Kami terus melanjutkan perjalanan ke
pusat kota. Main main lagi ke pelabuhan ferry tujuan Nias. Banyak
keindahan yang tak sempat kutuliskan di halaman ini. Banyak kenikmatan
jiwa. Tapi waktu terlampau sempit untuk menuliskan semuanya. semoga di
lain waktu, saya akan punya kesempatan menceritakannya dengan detail
untuk dipaparkan di depan pembaca.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Terima kasih
Sabtu, Mei 23, 2009
NYANYIAN ARABIA
Salam buat semua. Ishnkan saya menulis sedikit cerita.
Ketika saya asyik menjalankan tugas di ruang kerjaku, tiba tiba
kudengar senandung lagu Arabia yang begitu menyentuh hati. Kuakui
bahwa selagi masih muda, saya bukan pecinta lagu-lagu Arabia. Saya
pecinta lagu Rock dan juga Jazz. Tapi entah kenapa saat ini hatiku
begitu tersentuh mendengarnya hari ini. Hatiku terasa rindu akan
suasana ketika saya berada di Arabia dalam melaksanakan haji beberapa
tahun yang silam. Rasa rinduku akan tanah haram semakin membara di
saat mendengar lagu yang sedang bergema ini. Suasana yang kuingat
disaat mendengar lagu Arabia ini, bukan kenangan moment ketika
melaksanakan hajinya. Tapi tentu teringat moment-moment yang punya
kenangan yang sama. Yaitu saat berada di perjalanan antara MAKKAH dan
MADINAH. Pernah kunikmati nyanyian Arab yang cukup mengasyikkan, yang
bahkan sempat membuat rindu ketika hari ini saya sudah berada di
Indonesia. Saat itu ketika kami berada di dalam bis tujuan Makkah.
Itu yang kuingat saat ini. Kenangan itu yang teringatkan oleh nyanyian
lagu yang sedang kudengar ini. Sehingga saya merasa terdorong untuk
menuliskan cerita suasana ini. Semoga saya masih bisa pergi kesana di
lain waktu. Bukan hanya saya, tapi seluruh Muslim yang berkeinginan.
Semoga semuanya bisa menikmati indahnya melaksanakan haji.
Saat senandung lagu mulai berlalu, sayapun hampir selesai menulis
halaman ini. Saya akan kembali melaksanakan aktifitas saya sehari-hari
di kantor saya Aek Mata, Pasar Lama, Panyabungan.
Salam dari penulis buku berjudul '40 hari di tanah suci'
www.mandailingnatal.page.tl
Ketika saya asyik menjalankan tugas di ruang kerjaku, tiba tiba
kudengar senandung lagu Arabia yang begitu menyentuh hati. Kuakui
bahwa selagi masih muda, saya bukan pecinta lagu-lagu Arabia. Saya
pecinta lagu Rock dan juga Jazz. Tapi entah kenapa saat ini hatiku
begitu tersentuh mendengarnya hari ini. Hatiku terasa rindu akan
suasana ketika saya berada di Arabia dalam melaksanakan haji beberapa
tahun yang silam. Rasa rinduku akan tanah haram semakin membara di
saat mendengar lagu yang sedang bergema ini. Suasana yang kuingat
disaat mendengar lagu Arabia ini, bukan kenangan moment ketika
melaksanakan hajinya. Tapi tentu teringat moment-moment yang punya
kenangan yang sama. Yaitu saat berada di perjalanan antara MAKKAH dan
MADINAH. Pernah kunikmati nyanyian Arab yang cukup mengasyikkan, yang
bahkan sempat membuat rindu ketika hari ini saya sudah berada di
Indonesia. Saat itu ketika kami berada di dalam bis tujuan Makkah.
Itu yang kuingat saat ini. Kenangan itu yang teringatkan oleh nyanyian
lagu yang sedang kudengar ini. Sehingga saya merasa terdorong untuk
menuliskan cerita suasana ini. Semoga saya masih bisa pergi kesana di
lain waktu. Bukan hanya saya, tapi seluruh Muslim yang berkeinginan.
Semoga semuanya bisa menikmati indahnya melaksanakan haji.
Saat senandung lagu mulai berlalu, sayapun hampir selesai menulis
halaman ini. Saya akan kembali melaksanakan aktifitas saya sehari-hari
di kantor saya Aek Mata, Pasar Lama, Panyabungan.
Salam dari penulis buku berjudul '40 hari di tanah suci'
www.mandailingnatal.page.tl
Senin, Mei 18, 2009
TELAH ADA DI JAKARTA PUSAT
Alhamdulillah, sejak bulan Mei 2009 ini, terhitung sejak 18 Mei ini,
akhirnya buku saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI, sampai juga ke kota
metropolitan JAKARTA.
Sudah bisa didapatkan di:
TB. RESTU. Jln Kwitang Raya no: 5 Jakarta Pusat 10420. Telp: 021 3906871.
TB: TEBAR ILMU. Jalan Kwitang Raya. No: 4. Jakarta Pusat. 10420. Telp:
021 3909042
Saya mengucapkan sukur yang sebesar besarnya pada ALLAH SWT yang telah
memberikan jalan bagi saya, untuk bisa menemukan cara bagaimana agar
buku saya bisa beredar di Jakarta. Walaupun harus melalui jalan yang
amat panjang. Dengan berhasilnya perjuangan ini, dengan sampainya buku
saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI ke Jakarta, rasanya sampailah
sudah perjuangan saya di tempat yang cukup membahagiakan. Senang
rasanya telah bisa berbagi pengalaman bagi banyak orang di negara saya
tercinta. Bahagia rasanya bila kawan sebangsa dan senegara akan
semakin banyak yang bisa mengambil pengalaman dari buku saya. Tak lupa
kupanjatkan sholawat dan salam pada nabi junjungan MUHAMMAD SAW.
Semoga ia mensyafaatkan kita semua di kemudian hari akhirat. Salam
buat calon jemaah haji JAKARTA dan sekitarnya. Semoga mendapat haji
yang mabrur. Rasullah bersabda: Tidak ada lagi imbalan yang pantas
bagi seorang yang haji mabrur, kecuali sorga. Saya selalu ingat hadith
Rasulullah ini. Dimana pertama kali saya mendengarnya pada acara
tepung tawar bersama bapak Bupati di daerah saya. Terakhir di blog ini
saya sampaikan salam buat semua.
Website resmi: www.mandailingnatal.page.tl
akhirnya buku saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI, sampai juga ke kota
metropolitan JAKARTA.
Sudah bisa didapatkan di:
TB. RESTU. Jln Kwitang Raya no: 5 Jakarta Pusat 10420. Telp: 021 3906871.
TB: TEBAR ILMU. Jalan Kwitang Raya. No: 4. Jakarta Pusat. 10420. Telp:
021 3909042
Saya mengucapkan sukur yang sebesar besarnya pada ALLAH SWT yang telah
memberikan jalan bagi saya, untuk bisa menemukan cara bagaimana agar
buku saya bisa beredar di Jakarta. Walaupun harus melalui jalan yang
amat panjang. Dengan berhasilnya perjuangan ini, dengan sampainya buku
saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI ke Jakarta, rasanya sampailah
sudah perjuangan saya di tempat yang cukup membahagiakan. Senang
rasanya telah bisa berbagi pengalaman bagi banyak orang di negara saya
tercinta. Bahagia rasanya bila kawan sebangsa dan senegara akan
semakin banyak yang bisa mengambil pengalaman dari buku saya. Tak lupa
kupanjatkan sholawat dan salam pada nabi junjungan MUHAMMAD SAW.
Semoga ia mensyafaatkan kita semua di kemudian hari akhirat. Salam
buat calon jemaah haji JAKARTA dan sekitarnya. Semoga mendapat haji
yang mabrur. Rasullah bersabda: Tidak ada lagi imbalan yang pantas
bagi seorang yang haji mabrur, kecuali sorga. Saya selalu ingat hadith
Rasulullah ini. Dimana pertama kali saya mendengarnya pada acara
tepung tawar bersama bapak Bupati di daerah saya. Terakhir di blog ini
saya sampaikan salam buat semua.
Website resmi: www.mandailingnatal.page.tl
Jumat, Mei 15, 2009
BUKU HAJI DI TOKO BUKU JAKARTA
Alhamdulillah, mulai bulan Mei 2009 ini, akhirnya buku saya berjudul
40 HARI DI TANAH SUCI, sampai juga ke kota metropolitan JAKARTA
tercinta. Syukur yang sebesar besarnya saya panjatkan pada ALLAH SWT
yang telah memberikan jalan bagi saya, untuk bisa menemukan cara
bagaimana agar buku saya bisa beredar di Jakarta. Walaupun harus
melalui jalan berliku. Dengan berhasilnya perjuangan ini, dengan
sampainya buku saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI ke kota Jakarta,
rasanya sampailah sudah perjuangan saya di tempat yang cukup
membahagiakan. Bahagia rasanya telah bisa berbagi pengalaman bagi
banyak orang di negara saya tercinta. Bahagia rasanya bila kawan
sebangsa dan senegara akan semakin banyak yang bisa mengambil
pengalaman dari buku saya ini. Tak lupa kupanjatkan sholawat dan salam
pada nabi junjungan MUHAMMAD Saw. Semoga ia mensyafaatkan kita semua
di kemudian hari nanti. Salam buat calon jemaah haji JAKARTA
seluruhnya. Semoga mendapat haji yang mabrur. Rasullah bersabda: Tidak
ada lagi imbalan yang pantas bagi seorang yang haji mabrur, kecuali
sorga. Saya selalu ingat hadith Rasulullah ini. Dimana pertama kali
saya mendengarnya pada acara tepung tawar bersama bapak Bupati
Mandailing H Amru Daulay SH di rumahnya. Terakhir di blog ini saya
sampaikan salam buat semua.
Website resmi: www.mandailingnatal.page.tl
40 HARI DI TANAH SUCI, sampai juga ke kota metropolitan JAKARTA
tercinta. Syukur yang sebesar besarnya saya panjatkan pada ALLAH SWT
yang telah memberikan jalan bagi saya, untuk bisa menemukan cara
bagaimana agar buku saya bisa beredar di Jakarta. Walaupun harus
melalui jalan berliku. Dengan berhasilnya perjuangan ini, dengan
sampainya buku saya berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI ke kota Jakarta,
rasanya sampailah sudah perjuangan saya di tempat yang cukup
membahagiakan. Bahagia rasanya telah bisa berbagi pengalaman bagi
banyak orang di negara saya tercinta. Bahagia rasanya bila kawan
sebangsa dan senegara akan semakin banyak yang bisa mengambil
pengalaman dari buku saya ini. Tak lupa kupanjatkan sholawat dan salam
pada nabi junjungan MUHAMMAD Saw. Semoga ia mensyafaatkan kita semua
di kemudian hari nanti. Salam buat calon jemaah haji JAKARTA
seluruhnya. Semoga mendapat haji yang mabrur. Rasullah bersabda: Tidak
ada lagi imbalan yang pantas bagi seorang yang haji mabrur, kecuali
sorga. Saya selalu ingat hadith Rasulullah ini. Dimana pertama kali
saya mendengarnya pada acara tepung tawar bersama bapak Bupati
Mandailing H Amru Daulay SH di rumahnya. Terakhir di blog ini saya
sampaikan salam buat semua.
Website resmi: www.mandailingnatal.page.tl
Selasa, Mei 12, 2009
INFO BUAT PUJANGGA MUDA
Saya sudah lama melihat bahwa kendala terbesar bagi seorang calon
pengarang buku adalah mengenai modal. Sangat banyak warga yang bisa
menulis maupun mengarang buku dari Mandailing. Tapi selalu terbentur
pada masalah modal, percetakan dan soal mengurus surat izin terbit
yang tidak diketahui masyarakat bagaimana cara mengurus surat izinnya.
Saya selaku putra Mandailing Natal yang telah pernah menulis buku,
yang telah pernah menerbitkan buku berjudul 40 Hari Di Tanah Suci
. Yang sempat terdiri dari 3 jilid buku. Mungkin bisa menjadi tempat
bertanya bagi calon penulis maupun pengarang muda dari tanah
Mandailing Natal. Semoga dengan hadirnya saya di dunia maya, akan
sangat membantu kiranya pada calon pujangga baru dari Mandailing Natal
INDONESIA. Horas dari saya penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
. Buku yang akan sangat membantu buat calon jemaah haji Mandailing
Natal dan seluruh Indonesia pada umumnya. Blog ini juga saya yakini
akan sangat membantu pada para calon penulis buku dari tanah
hasoranganku MANDAILING NATAL INDONESIA. Sebagai partisipasi saya pada
sesama suku Mandailing, mungkin akan bisa membantu menberi tahu
bagaimana caranya untuk menerbitkan sebuah buku. Semoga dengan adanya
blog ini, kita akan saling bisa mengajar satu sama lain. Ditulis oleh
Putra Mandailing Natal, atau penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Dengan website resti www.mandailingnatal.page.tl
Terima kasih banyak. Tak lupa saya titip salam pada pemilik blog ini.
Mr. Abdul Basyid. Salah satu pemilik Twin Kios dari lintas timur
Panyabungan
pengarang buku adalah mengenai modal. Sangat banyak warga yang bisa
menulis maupun mengarang buku dari Mandailing. Tapi selalu terbentur
pada masalah modal, percetakan dan soal mengurus surat izin terbit
yang tidak diketahui masyarakat bagaimana cara mengurus surat izinnya.
Saya selaku putra Mandailing Natal yang telah pernah menulis buku,
yang telah pernah menerbitkan buku berjudul 40 Hari Di Tanah Suci
. Yang sempat terdiri dari 3 jilid buku. Mungkin bisa menjadi tempat
bertanya bagi calon penulis maupun pengarang muda dari tanah
Mandailing Natal. Semoga dengan hadirnya saya di dunia maya, akan
sangat membantu kiranya pada calon pujangga baru dari Mandailing Natal
INDONESIA. Horas dari saya penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
. Buku yang akan sangat membantu buat calon jemaah haji Mandailing
Natal dan seluruh Indonesia pada umumnya. Blog ini juga saya yakini
akan sangat membantu pada para calon penulis buku dari tanah
hasoranganku MANDAILING NATAL INDONESIA. Sebagai partisipasi saya pada
sesama suku Mandailing, mungkin akan bisa membantu menberi tahu
bagaimana caranya untuk menerbitkan sebuah buku. Semoga dengan adanya
blog ini, kita akan saling bisa mengajar satu sama lain. Ditulis oleh
Putra Mandailing Natal, atau penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Dengan website resti www.mandailingnatal.page.tl
Terima kasih banyak. Tak lupa saya titip salam pada pemilik blog ini.
Mr. Abdul Basyid. Salah satu pemilik Twin Kios dari lintas timur
Panyabungan
Senin, Mei 04, 2009
PEMBURU BUKU ISLAM
PENGGEMAR BUKU ISLAMI DI MADINA YANG MADANI
Ketika saya sedang memotongkan rambut di sebuah saloon di pusat kota
Panyabungan, mataku tiba-tiba melihat tumpukan buku di satu etalase
yang ada di sudut ruangan toko tukang pangkas tempat saya sedang
memotong rambut. Di dalamnya ada majalah Sabili, ada majalah Tarwabi.
Memang nampaknya tukang pangkas pemilik toko itu benar pemburu
buku-buku maupun majalahIslam. Lalu saat itu juga saya memberi tahu
bahwa saya seorang penulis buku. Dia nampak kaget mendengar ucapan
saya. Waktu saya memberi tahunya, memang dia sedang mencukur kumis
saya karena saya sedang memotongkan rambut di salonnya kala itu. Dia
terkejut lalu melihat wajah saya dan bahkan berhenti sejenak mencukur
kumis saya. Sehingga sedikit lagi saya bercerita tentang buku saya,
akhirnya dia mengatakan bahwa diapun menginginkan buku saya yang
berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI. Di tak akan melewatkan buku ini.
Apalagi mengenai cerita haji. Tentu itu merupakan buku yang sangat
jarang ditemui di Kabupaten Mandailing Natal Indonesia. Sebab itu ia
langsung memesannya dan sesudah selesai memotongkan rambut, setelah
saya sampai dirumah, sayapun terus menyuruh seorang dari member saya
untuk mengantarkan buku cerita hasil karya tulis saya itu padanya.
Tak kusangka dia rajin membaca buku-buku Islam. Padahal selama ini
saya mengenalnya hanya seorang saudagar Kipang di kota Panyabungan.
Kemudian dia pernah bekerja di sebuah Pangkas Rambut dengan Merk
Mandailing Raya atau Mandailing Express. Dan belakangan ini ia sudah
membuka usahanya sendiri. Yang bertempat tak jauh dari bangunan
Lembaga Pemasyarakatan yang lama yang terletak di jantung kota
Panyabungan.
Tak lupa kudo'akan semoga buku-buku Islam semakin laris penjualannya,
semakin disukai banyak warga. Dan semoga Mandaiing Natal tetap menjadi
Madina yang Madani.
Oleh penuis buku 40 HARI DI TANAH SUCI.
Buku cerita yang bisa menjadi Panduan Haji bagi semua orang.
Ketika saya sedang memotongkan rambut di sebuah saloon di pusat kota
Panyabungan, mataku tiba-tiba melihat tumpukan buku di satu etalase
yang ada di sudut ruangan toko tukang pangkas tempat saya sedang
memotong rambut. Di dalamnya ada majalah Sabili, ada majalah Tarwabi.
Memang nampaknya tukang pangkas pemilik toko itu benar pemburu
buku-buku maupun majalahIslam. Lalu saat itu juga saya memberi tahu
bahwa saya seorang penulis buku. Dia nampak kaget mendengar ucapan
saya. Waktu saya memberi tahunya, memang dia sedang mencukur kumis
saya karena saya sedang memotongkan rambut di salonnya kala itu. Dia
terkejut lalu melihat wajah saya dan bahkan berhenti sejenak mencukur
kumis saya. Sehingga sedikit lagi saya bercerita tentang buku saya,
akhirnya dia mengatakan bahwa diapun menginginkan buku saya yang
berjudul 40 HARI DI TANAH SUCI. Di tak akan melewatkan buku ini.
Apalagi mengenai cerita haji. Tentu itu merupakan buku yang sangat
jarang ditemui di Kabupaten Mandailing Natal Indonesia. Sebab itu ia
langsung memesannya dan sesudah selesai memotongkan rambut, setelah
saya sampai dirumah, sayapun terus menyuruh seorang dari member saya
untuk mengantarkan buku cerita hasil karya tulis saya itu padanya.
Tak kusangka dia rajin membaca buku-buku Islam. Padahal selama ini
saya mengenalnya hanya seorang saudagar Kipang di kota Panyabungan.
Kemudian dia pernah bekerja di sebuah Pangkas Rambut dengan Merk
Mandailing Raya atau Mandailing Express. Dan belakangan ini ia sudah
membuka usahanya sendiri. Yang bertempat tak jauh dari bangunan
Lembaga Pemasyarakatan yang lama yang terletak di jantung kota
Panyabungan.
Tak lupa kudo'akan semoga buku-buku Islam semakin laris penjualannya,
semakin disukai banyak warga. Dan semoga Mandaiing Natal tetap menjadi
Madina yang Madani.
Oleh penuis buku 40 HARI DI TANAH SUCI.
Buku cerita yang bisa menjadi Panduan Haji bagi semua orang.
Sabtu, Mei 02, 2009
BUKU 40 HARI DI TANAH SUCI DI SIBOLGA NAULI
Numpang baca sebentar dan kutuliskan jejakku di sini.
Saya cuma berharap buku saya berjudul 40 hari di tanah suci akan laku
terjual ke toko buku di kota Sibolga. Kebetulan pada akhir Mei 2009
ini saya akan pergi menghadiri undangan pertemuan saudagar rokok
Classmild di Sibolga Tapanuli Tengah. Entah dimana nanti menginapnya,
tapi kalau tahun yang lalu saya menghadiri undangan Sampoerna di
Sibolga, saya menginap di hotel Sibolga Indah. Tepat di pinggir
pantai.
Dalam rencana keberangkatakan ini saya akan mencoba mengedarkan buku
karya saya mengenai pengalaman haji. Yang saya yakini akan sangat
berguna buat calon jemaah haji di Sibolga dan sekitarnya. Bila
ternyata nanti pembaca website saya ini menemukan buku 40 Hari Di
Tanah Suci di Sibolga Nauli, berarti toko buku di kota Sibolga mau
membeli buku saya dengan cast. Bila tidak ada setelah ditemukan buku
saya setelah kedatangan saya ini, berarti itu terjadi karena toko buku
di Sibolga telah meminta buku saya dengan sistem pembayaran bon.
Padahal saya ingin bila buku saya dibayar kontan. Tapi kita tunggu
saja kedatangan saya penulis dari Tanah Madina ke ke Sibolga Nauli.
Saya akan membagi pengalaman pada semua warga Muslim yang berminat di
kota Sibolga. Semoga calon jemaah haji kota Sibolga atau Tapanuli
Tengah akan mempunyai banyak pengalaman dengan membaca buku saya.
Wassalam pada ummat ISLAM Sibolga Tapanuli Tengah, maupun yang tinggal
di Hajoran, Pandan, Barus, Sarudik. Horas tu sude koumku
Dari saya penulis buku 40 HARI DI TANAH SUCI. Kunjungi juga
www.mandailingnatal.page.tl
Saya cuma berharap buku saya berjudul 40 hari di tanah suci akan laku
terjual ke toko buku di kota Sibolga. Kebetulan pada akhir Mei 2009
ini saya akan pergi menghadiri undangan pertemuan saudagar rokok
Classmild di Sibolga Tapanuli Tengah. Entah dimana nanti menginapnya,
tapi kalau tahun yang lalu saya menghadiri undangan Sampoerna di
Sibolga, saya menginap di hotel Sibolga Indah. Tepat di pinggir
pantai.
Dalam rencana keberangkatakan ini saya akan mencoba mengedarkan buku
karya saya mengenai pengalaman haji. Yang saya yakini akan sangat
berguna buat calon jemaah haji di Sibolga dan sekitarnya. Bila
ternyata nanti pembaca website saya ini menemukan buku 40 Hari Di
Tanah Suci di Sibolga Nauli, berarti toko buku di kota Sibolga mau
membeli buku saya dengan cast. Bila tidak ada setelah ditemukan buku
saya setelah kedatangan saya ini, berarti itu terjadi karena toko buku
di Sibolga telah meminta buku saya dengan sistem pembayaran bon.
Padahal saya ingin bila buku saya dibayar kontan. Tapi kita tunggu
saja kedatangan saya penulis dari Tanah Madina ke ke Sibolga Nauli.
Saya akan membagi pengalaman pada semua warga Muslim yang berminat di
kota Sibolga. Semoga calon jemaah haji kota Sibolga atau Tapanuli
Tengah akan mempunyai banyak pengalaman dengan membaca buku saya.
Wassalam pada ummat ISLAM Sibolga Tapanuli Tengah, maupun yang tinggal
di Hajoran, Pandan, Barus, Sarudik. Horas tu sude koumku
Dari saya penulis buku 40 HARI DI TANAH SUCI. Kunjungi juga
www.mandailingnatal.page.tl
Jumat, Mei 01, 2009
IKUT SERTA
Salam dari saya. Penulis buku <a
href="http://www.mandailingnatal.page.tl/">40 Hari Di Tanah Suci</a>.
Semoga blog ini akan berguna buat semua. Semoga kita bisa sharing
satu sama lain. HORAS dari saya, penulis buku pengalaman haji <a
href="http://www.mandailingnatal.page.tl/">40 Hari Di Tanah Suci</a>.
href="http://www.mandailingnatal.page.tl/">40 Hari Di Tanah Suci</a>.
Semoga blog ini akan berguna buat semua. Semoga kita bisa sharing
satu sama lain. HORAS dari saya, penulis buku pengalaman haji <a
href="http://www.mandailingnatal.page.tl/">40 Hari Di Tanah Suci</a>.
Langganan:
Postingan (Atom)