Salam buat pemilik blog
Ketika saya tahu bahwa kebun binatang yang ada di jalan Brigen Katamso
Medan ternyata sudah di pindahkan, akhirnya saya terpaksa bertanya
pada banyak orang dimana sekarang kebun binatang itu berada. Mulanya
seorang dari saudara sepupu saya mengaku bahwa ia tahu jalan menuju
kesana. Kami pergi melalui arah daerah Simalingkar. Sesampai disana,
ternyata kami masih juga harus melalui jalan tanah merah yang belum
diaspal. Sehingga kami mundur lagi dan bertanya pada penduduk
setempat, dari mana jalan paling mudah menuju kebun binatang (zoo)
Medan. Ternyata ada pula yang mengatakan bahwa lebih mudah dari Padang
Bulan atau jalan F L Tobing. Akhirnya kami mudur lagi dan terus pergi
melalui jalan yang ditunjukkan seseorang yang kami tanya itu. Cukup
jauh juga routenya. Kami sempat melewati daerah kejadian jatuhnya
pesawat terbang yang dikendarai oleh gubernur Sumut yang kala itu
jatuh tepat di tengah jalan raya Padang Bulan Medan. Kusaksikan bahwa
tanam tanaman di trotoar tempat bekas jatuhnya pesawat yang ditumpangi
bapak Gubernur masih baru ditanami. Nampak jelas lebih kecil
tanamannya dari tanaman yang tidak sempat tertabrak dan terhempaskan
pesawat naas itu. Kebetulan kami ke Medan beberapa bulan setelah
jatuhnya pesawat itu. Begitulah perjalanan terus kami lanjutkan hingga
sampai ke kebun binatang. Pada saat itu memang belum banyak yang tahu
lokasi kebun binatang itu. Mungkin karena belum lama dipindah ke
daerah yang baru ini. Disini kami sempat melihat banyak jenis hewan
langka maupun hewan buas. Lokasi kebun binatang ini memang jauh lebih
luas dari kebun binatang lama yang ada di daerah Kampung Baru Medan.
Kami sempat berphoto, anak anak saya ada yang sempat naik kuda, naik
gajah, naik pelesetan dan lainnya. Lama juga berada disini. Tak ada
yang tak kami lalui lagi semua sudut zoo itu. Memang binatang
binatangnya cukup banyak ragamnya. Mulai dari monyet, segala jenis
burung burungan, harimau, buaya dan banyak lagi. Begitulah sekilas
cerita tentang perjalanan saya dan keluarga di saat liburan ke kota
Medan. Cerita ini kutuliskan dua hari setelah kejadian hilangnya
pesawat penumpang yang tinggal landas dari Brasil dengan tujuan
Prancis.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Rabu, Juni 03, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
anda hebat, ada saja bahan untuk kamu postingkan, kalo saya itulah kendalanya selalu terpikir dibenak saya mau tulis apa lagi ya ?? kalo anda mengalir bagai air tanpa kendala yang berarti tul kan sobat ?
BalasHapusseperti blogku yang aku daftarkan bulan agustus 2008, tapi postingannya baru mulai bulan mei kemarin, miris memang hati ini tapi mo bilang apa lagi begitulah adanya, tahu blog yang saya bilang itu kan Ashar ( ada comment di situ "gambar pabuat tu mokah" ) tapi saya akan terus belajar dan belajar biar bertambah banyak anak madina di dunia maya.
BalasHapusTerima kasih atas pujiannya. Tapi saya merasa biasa biasa saja.
BalasHapusSalam Dari Penulis Buku:
40 Hari Di Tanah Suci.